ANGGOTA TATA SURYA
A. MATAHARI
Matahari
adalah sebuah bintang yang terdekat dengan bumi. Jarak rata-rata bumi
ke matahari adalah 149.600.000. Jarak ini disebut sebagai satu satuan
astronomi
(SA atau AU=astronomigal unit). Dalam tata surya, matahari merupakan
pusat dan penggerak anggota-anggotanya. Karena pengaruh gaya gravitasi
matahari, semua planet dan
benda-benda langit lainnya beredar mengelilingi matahari. Matahari berotasi pada sumbunya dengan arah
rotasi sesuai dengan arah
rotasi sebagian besar planet dan satelit.
Periode rotasi pada bagian ekuator matahari adalah sekitar 34
hari, sedangkan
rotasi
dikutubnya memerlukan waktu sekitar 27 hari. Perbedaan itu dikarenakan
matahari berbentuk gas, sehingga bagian ekuator dan bagian kutubnya
mempunyai gerak yang berbeda.
Sumber
panas dan cahaya matahari berasal dari reaksi fusi, yaitu penggabungan inti-inti unsur hidrogen dan unsur
helium
pada suhu yang sangat tinggi. Suhu di pusat matahari adalah sekitar 35
juta derajat Celcius. Suhu dipermukaan matahari adalah sekitar 6000
derajat Celcius.
Panas inilah yang dipangarkan ke ruang angkasa.
B. PLANET
Kedudukan planet-planet dangan bintang-bintang tidak tetap. Setiap
planet mampunyai periode rotasi dan revolusi yang berbeda-beda.
1. Merkurius
Merkurius
adalah planet terdekat dengan matahari. Jarak antara merkurius dengan
mataharin tidak tetap, kadang menempati jarak terdekat, kadang juga
berada pada jarak terjauh dengan matahari. Jarak rata-rata dengan
matahari adalah 57,9 juta km. Secara fisik, diameter Mermurius
mengapain4.879 km. Waktu yang digunakan untuk melakukan satu kali
putaran pada porosnya (periode rotasi) adalah 58,6 hari. Volume
merkurius adalah sekitar 0,055 kali massa Bumi. Bentuk planet ini mirip
Bulan, dengan permukaan berupa lapisan tipis silikat. Komposisi
pembentuk planet initerdiri atas besi dan unsur berat lain. Suhu pada
siang hari planet Merkurius C, sedangkan suhu pada malam hari .
2. Venus
Venus
adalah planet terdekat kedua dari Matahari. Venus memiliki jarak
terhadap matahari tidak tetap. Jarak rata-rata antara Venus dengan
matahari adalah 108 juta km. Diameter Venus mencapai 12.100 km,
sedangkan massanya sekitar 0,815 kali massa bumi. Periode rotasinya
adalah 243,2 hari, sedangkan periode revolusinya adalah 225 hari. Bentuk
planet ini mirip Bumi dengan permukaan berupa awan
tebal dengan suhu permukaan C. Komposisi pembentuk planet ini terdiri atas besi dan unsur berat lain.
3. Bumi
Bumi
adalah planet terdekat ketiga matahari. Jarak rata-rata Bumi dengan
Matahari adalah 150 juta km. Diameter bumi adalah 12.760 km. Periode
rotasinya adalah 24 hari, sedangkan pariode revolusinya 365,25 hari.
Suhu rata-rata permukaan bumi C.
Bumi memiliki massa x kg dengan volume sebesar 1,08 x km . Bumi terdiri dari tiga bagian udara, air, dan bagian padat (
atmosfer, hidrosfer, dan kitosfer). Udara yang mengelilingi Bumi terdiri dari 78%
nitrogen,
21% oksigen, dan 1% gas-gas lain. Air di Bumi hampir 96% tersusun dari
hidrogen dan oksigen. Bagian gunung berapi, batuan endapan, dan batuan
metamorfik serta tanah. Bumi memiliki 1 buah satelit.
4. Mars
Mars
merupakan planet keempat dalam urutan tata surya. Jarak rata-rata dari
matahari adalah 228 juta km. Diameter Mars mengapai 6.780 km, sedangkan
massanya
0,11 kali massa bumi. Periode rotasinya 24,6 jam, sedangkan periode
revolusinya adalah 687 hari. Bentuk planet ini mirip Bumi dengan atmosfer
mengandung
CO , sedikit N , Ar, CO, Ne, Kr, dan Xe. Pada musim dingin suhu di
plnet ini mencapai C, sedangkan pada musim panas suhunya mencapai C.
Jumlah satelit Mars adalah 2
5. Jupiter
Jupiter
adalah planet terbesar dalam tata surya. Mempunyai jarak rata-rata dari
matahari 778,3 juta km. Diameternya 14.980 km dan memiliki massa 318
kali massa bumi. Periode rotasinya 9,8 jam, sedangkan periode
revolusinya adalah 11,86 tahun. Atmosfer
Jupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH ), amonia (NH ). Suhu dipermukaan berkisar C. Jupiter memiliki 16 satelit.
6. Saturnus
Saturnus
adalah planet terdekat keenam setelah Jupiter. Jarak rata-rata dari
matahari adalah 1.429,4 juta km. Diameternya mengapai 120.540 km dan
memiliki massa 94,3 kali dari massa bumi. Periode rotasi nya 10,7 jam,
sedangkan periode revolusinya adalah 29,5 tahun. Planet ini mempunyai
intii dan gingin. Planet ini satu-satunya planet yang memiliki
cincin. Atmosfer
mengandung helium (He). Suhu pada puncak awannya C. Planet ini memiliki 18 satelit.
7. Uranus
Uranus
memiliki jarak rata-rata dengan matahari 2.875 juta km. Diameternya
51.118 km dan memiliki massa 14,54 massa bumi. Periode rotasinya 17,25
jam, sedangkan periode revolusinya 84 tahun. Bentuk planet ini mirip
dengan bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru, dibungkus
atmosfer yang mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH ), dan
etana. Suhu atmosfer C dan suhu intinya mencapai C. Uranus memiliki 15
satelit.
8. Neptunus
Neptunus
memiliki jarak rata-rata dari matahari 4.450 juta km. Diameternya
49.530 km dan memiliki massa 17,2 kali massa bumi. Periode rotasinya
16,1 jam, Sedangkan periode revolusinya 164, 8 tahun. Bentuk planet ini
mirip dengan bulan dengan permukaan terdapat lapisan silikat. Planet
Neptunus memiliki 8 buah satelit.
C. SATELIT
Stelit adalah
anggota tata surya yang ukurannya lebih kegil daripada planet, berputar
pada porosnya, beredar mengelilingi planet, kemudian bersama-sama
dengan planet, berputar mengelilingi matahari. Satelit melakukan tiga
gerakan,
yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan
berevolusi bersama planet mengelilingi matahari. Satelit ada dua maoam
yaitu :
a. Satelit alamiah
Satelit alamiah sudah ada dalam tata surya dan bukan batan manusia.
b. Satelit buatan
Satelit buatan adalah pesawat kendaraan ruang angkasa masuk ke orbit bumi, baik yang berawak maupun yang tidak berawak.
D. KOMET
Komet adalah benda langit yang diselimuti awan dan gas sehingga tampak seperti bintang berekor ketika mendekati matahari.
a. Bagian-bagian komet
Ø Kepala komet :Inti komet
Koma
Ø Ekor komet
Arah ekor komet selalu menjauh dari matahari, karena ekor komet terdorong oleh radiasi matahari dan angin matahari.
E. ASTEROID
Asteroid adalah benda-benda angkasa yang berada dalam serbuk asteroid, yakni daerah antara orbit Mars dan Jupiter.
Ada dua teori asal mula asteroid :
1.
Asteroid berasal dari planet yang terletak di antara Mars dan Jupiter
meledak karena efek gaya ganggu Jupiter dan membentuk asteroid-asteroid.
2. Asteroid terbentuk pada awal terbentuk pada awal terbentuknya tata
surya terdapat gukup partikel di antara Mars dan Jupiter yang membentuk
batu-batu berkelompok.
F. METEORID, METEOR, DAN METEORIT
Meteorid
adalah benda-benda padat yang bertebaran di angkasa yang berasal dari
pecahahan asteroid, materi ekor komet yang tergeger, atau pecahan benda
langit lain.
Meteor adalah
benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi yang pada saat menembus atmosfer
terbakar sehingga timbul nyala yang terlihat dari bumi.
Meteorit adalah meteor yang jatuh ke permukaan bumi.
Berdasarkan materi yang terkandung di dalamnya, meteorit di bedakan menjadi dua yaitu :
1. meteorit besi : terdiri 90% zat besi dan 10% nikel
2. meteorit batu : terdiri 10% besi dan nikel dan lainnya berupa silikon.
Orbit-orbit Tata Surya dengan skala yang sesungguhnya
Illustrasi skala
Komponen
utama sistem Tata Surya adalah matahari, sebuah bintang deret utama
kelas G2 yang mengandung 99,86 persen massa dari sistem dan mendominasi
seluruh dengan gaya gravitasinya.[5] Yupiter dan Saturnus, dua
komponen terbesar yang mengedari matahari, mencakup kira-kira 90 persen
massa selebihnya.[c]
Hampir
semua objek-objek besar yang mengorbit matahari terletak pada bidang
edaran bumi, yang umumnya dinamai ekliptika. Semua planet terletak
sangat dekat pada ekliptika, sementara komet dan objek-objek sabuk
Kuiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan
ekliptika.
Planet-planet dan
objek-objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi matahari berlawanan
dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara matahari,
terkecuali Komet Halley.
Hukum
Gerakan Planet Kepler menjabarkan bahwa orbit dari objek-objek Tata
Surya sekeliling matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan
matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Objek yang berjarak lebih
dekat dari matahari (sumbu semi-mayor-nya lebih kecil) memiliki tahun
waktu yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak antara objek dengan
matahari bervariasi sepanjang tahun. Jarak terdekat antara objek dengan
matahari dinamai perihelion, sedangkan jarak terjauh dari matahari
dinamai aphelion. Semua objek Tata Surya bergerak tercepat di titik
perihelion dan terlambat di titik aphelion. Orbit planet-planet bisa
dibilang hampir berbentuk lingkaran, sedangkan komet, asteroid dan
objek sabuk Kuiper kebanyakan orbitnya berbentuk elips.
Untuk
mempermudah representasi, kebanyakan diagram Tata Surya menunjukan
jarak antara orbit yang sama antara satu dengan lainnya. Pada
kenyataannya, dengan beberapa perkecualian, semakin jauh letak sebuah
planet atau sabuk dari matahari, semakin besar jarak antara objek itu
dengan jalur edaran orbit sebelumnya. Sebagai contoh, Venus terletak
sekitar sekitar 0,33 satuan astronomi (SA) lebih dari Merkurius[d],
sedangkan Saturnus adalah 4,3 SA dari Yupiter, dan Neptunus terletak
10,5 SA dari Uranus. Beberapa upaya telah dicoba untuk menentukan
korelasi jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini
tidak satu teori pun telah diterima.
Hampir
semua planet-planet di Tata Surya juga memiliki sistem sekunder.
Kebanyakan adalah benda pengorbit alami yang disebut satelit, atau
bulan. Beberapa benda ini memiliki ukuran lebih besar dari planet.
Hampir semua satelit alami yang paling besar terletak di orbit sinkron,
dengan satu sisi satelit berpaling ke arah planet induknya secara
permanen. Empat planet terbesar juga memliki cincin yang berisi
partikel-partikel kecil yang mengorbit secara serempak.
Terminologi
Secara
informal, Tata Surya dapat dibagi menjadi tiga daerah. Tata Surya
bagian dalam mencakup empat planet kebumian dan sabuk asteroid utama.
Pada daerah yang lebih jauh, Tata Surya bagian luar, terdapat empat gas
planet raksasa.[6] Sejak ditemukannya Sabuk Kuiper, bagian terluar
Tata Surya dianggap wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua
objek melampaui Neptunus.
Secara
dinamis dan fisik, objek yang mengorbit matahari dapat diklasifikasikan
dalam tiga golongan: planet, planet kerdil, dan benda kecil Tata
Surya. Planet adalah sebuah badan yang mengedari matahari dan mempunyai
massa cukup besar untuk membentuk bulatan diri dan telah membersihkan
orbitnya dengan menginkorporasikan semua objek-objek kecil di
sekitarnya. Dengan definisi ini, Tata Surya memiliki delapan planet:
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, dan Neptunus. Pluto
telah dilepaskan status planetnya karena tidak dapat membersihkan
orbitnya dari objek-objek Sabuk Kuiper. Planet kerdil adalah benda
angkasa bukan satelit yang mengelilingi matahari, mempunyai massa yang
cukup untuk bisa membentuk bulatan diri tetapi belum dapat membersihkan
daerah sekitarnya. Menurut definisi ini, Tata Surya memiliki lima buah
planet kerdil: Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris.Objek lain
yang mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil adalah: Sedna,
Orcus, dan Quaoar. Planet kerdil yang memiliki orbit di daerah
trans-Neptunus biasanya disebut “plutoid”. Sisa objek-objek lain
berikutnya yang mengitari matahari adalah benda kecil Tata Surya.
Ilmuwan
ahli planet menggunakan istilah gas, es, dan batu untuk mendeskripsi
kelas zat yang terdapat di dalam Tata Surya. Batu digunakan untuk
menamai bahan bertitik lebur tinggi (lebih besar dari 500 K), sebagai
contoh silikat. Bahan batuan ini sangat umum terdapat di Tata Surya
bagian dalam, merupakan komponen pembentuk utama hampir semua planet
kebumian dan asteroid. Gas adalah bahan-bahan bertitik lebur rendah
seperti atom hidrogen, helium, dan gas mulia, bahan-bahan ini
mendominasi wilayah tengah Tata Surya, yang didominasi oleh Yupiter dan
Saturnus. Sedangkan es, seperti air, metana, amonia dan karbon
dioksida, memiliki titik lebur sekitar ratusan derajat kelvin. Bahan
ini merupakan komponen utama dari sebagian besar satelit planet
raksasa. Ia juga merupakan komponen utama Uranus dan Neptunus (yang
sering disebut “es raksasa”), serta berbagai benda kecil yang terletak
di dekat orbit Neptunus.
Istilah
volatiles mencakup semua bahan bertitik didih rendah (kurang dari
ratusan kelvin), yang termasuk gas dan es; tergantung pada suhunya,
‘volatiles’ dapat ditemukan sebagai es, cairan, atau gas di berbagai
bagian Tata Surya.
Zona planet
Zona
Tata Surya yang meliputi, planet bagian dalam, sabuk asteroid, planet
bagian luar, dan sabuk Kuiper. (Gambar tidak sesuai skala)
Di
zona planet dalam, Matahari adalah pusat Tata Surya dan letaknya
paling dekat dengan planet Merkurius (jarak dari matahari 57,9 × 106
km, atau 0,39 SA), Venus (108,2 × 106 km, 0,72 SA), Bumi (149,6 × 106
km, 1 SA) dan Mars (227,9 × 106 km, 1,52 SA). Ukuran diameternya antara
4.878 km dan 12.756 km, dengan massa jenis antara 3,95 g/cm3 dan 5,52
g/cm3.
Antara Mars dan Yupiter
terdapat daerah yang disebut sabuk asteroid, kumpulan batuan metal dan
mineral. Kebanyakan asteroid-asteroid ini hanya berdiameter beberapa
kilometer , dan beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih. Ceres,
bagian dari kumpulan asteroid ini, berukuran sekitar 960 km dan
dikategorikan sebagai planet kerdil. Orbit asteroid-asteroid ini sangat
eliptis, bahkan beberapa menyimpangi Merkurius (Icarus) dan Uranus
(Chiron).
Pada zona planet luar,
terdapat planet gas raksasa Yupiter (778,3 × 106 km, 5,2 SA), Uranus
(2,875 × 109 km, 19,2 SA) dan Neptunus (4,504 × 109 km, 30,1 SA) dengan
massa jenis antara 0,7 g/cm3 dan 1,66 g/cm3.
Jarak
rata-rata antara planet-planet dengan matahari bisa diperkirakan
dengan menggunakan baris matematis Titus-Bode. Regularitas jarak antara
jalur edaran orbit-orbit ini kemungkinan merupakan efek resonansi sisa
dari awal terbentuknya Tata Surya. Anehnya, planet Neptunus tidak
muncul di baris matematis Titus-Bode, yang membuat para pengamat
berspekulasi bahwa Neptunus merupakan hasil tabrakan kosmis.